Category:BooksGenre: Other
Author: Sidney Sheldon
JATUH BANGUN MENAKLUKKAN HOLLYWOOD
Judul Buku : The Other Side of Me
Pengarang : Sidney Sheldon
Penerjemah : Wawan Eko Yulianto
Penerbit : GramediaCetakan : Juni 2007
Tebal : 480 hlm
Peresensi : Lutfi Fadila
Sidney SheldonSisi Lain Diriku (hal. 17)Bagi seorang Sidney Sheldon menghamparkan kertas dan menaburkan goresan pena di atasnya bukanlah persoalan sulit. Meskipun bukan berasal dari benih keluarga penulis, namun minat Sidney akan dunia buku dia dapatkan sejak kecil.
Mengenai perkenalannya dengan kertas dan pena ia ingat sebagai kepanjangan dari kebiasaan yang telah diajarkan oleh ibunya untuk mencintai buku. Terbukti, ketika masih berusia sepuluh tahun dia menulis sebuah puisi yang diikutkannya pada lomba puisi di majalah anak-anak. Namun Otto—ayahnya—yang takut melihat anaknya kecewa jika puisi tersebut kalah, mengirimkan puisi tersebut atas nama paman Sidney. Jadilah tulisan pertama Sidney dipublikasikan atas nama Al Marcus.
Di kelas tujuh SD, Sidney memiliki mimpi yang yakin akan dia raih, menyutradarai sebuah pementasan. Kala itu di usia dua belas tahun, Sidney membuat sebuah drama detektif untuk tugas Bahasa Inggris. Seperti layaknya mimpi ketika gurunya meminta dia mementaskan drama tersebut di sekolah. Dengan keyakinannya yang mantap dia menyanggupi tawaran tersebut dan yakin bahwa skenarionya cukup sempurna untuk dinikmati semua orang. Meski karir Sidney tidak langsung terbuka lebar sejak SD, namun dua kunci sukses telah dipegangnya: kertas dan pena.
Justru yang menjadi penekanan utama atas kesuksesan menuai hasil dari taburan tulisannya adalah poin ketiga, keluarga yang tidak harmonis. Maksud dari pernyataannya di atas secara implisit sebagai arti luas dari kerasnya tempaan hidup yang dia jalani hingga turut membentuk berbagai macam karakter dan tulisan yang ia hasilkan.
Keluarga yang tidak harmonis dari pernyataannya diatas bisa dimaksud sebagai pengalaman hidup yang penuh perjuangan. Membicarakan tentang keluarganya, Sidney tidak pernah menganggap keluarganya layaknya keluarga bahagia. Dia besar pada era depresi besar-besaran di Amerika dalam keluarga yang miskin. Ayah ibunya yang sejak awal memiliki pandangan hidup bertolak belakang tak henti-hentinya bertengkar.
Kemiskinan membuat Sidney harus mencicipi kerasnya dunia sejak dini, hidup berpindah dari satu apartemen kecil ke rumah kumuh berikutnya. Dia memutuskan berhenti kuliah dan menyanggupi semua kerja yang bisa ia lakukan untuk menutup uang sewa keluarganya yang sering kali nunggak. Mulai dari juru gantung di tempat penitipan barang di hotel, sales, penyiar, pemegang mesin di pabrik, sampai bekerja di bioskop dia lakukan. Merangkak-rangkak di kota sebesar New York untuk menjadi pencipta lagu, pernah dia alami. Meski akhirnya terjerembab di Hollywood mengawali karir sebagai pembaca naskah dan penulis sinopsis.
Tampak dalam buku ini bahwa pengalaman-pengalamannya berpindah-pindah tempat, menangani berbagai macam pekerjaan, serta menemui berbagai macam orang, menjadi semacam ilmu berharga dalam menciptakan novel, drama, serta film. Menyadari betapa pentingnya sebuah pengalaman, Sidney tidak akan memulai sebuah novel tanpa melakukan riset mendalam tentang obyek yang sedang dia tulis. Ketika ke Athena, demi novel The Other Side of Midnight, dia dan istrinya terpaksa ditahan karena menanyakan bagaimana cara meledakkan mobil kepada seorang polisi.
Dalam kesempatan ini, Sidney Sheldon menuangkan kisah hidupnya yang penuh liku serta perjuangan dalam sebuah memoar yang ditulis dalam bentuk novel apik. Layaknya sebuah novel, Sidney mengajak serta pembaca ikut larut dalam ketegangan-ketegangan perjalanan hidupnya dengan alur-alur yang tidak terduga. Humor-humor satir yang menjadi ciri khasnya dalam menyampaikan protes menanamkan kegetiran pada pembaca sekaligus menandai adanya tekad dalam diri penulis.
Buku ini meski menceritakan keberhasilan seorang penulis namun di dalamnya tidak ada kiat-kiat langsung bagi seorang penulis pemula tentang bagaimana caranya menggali ide atau menjebol kebuntuan menulis. Yang tersaji di situ adalah sebuah kisah beratnya perjuangan seorang penulis dari dasar tangga Holliwood hingga tangga teratas Amerika dalam roman detektif. Meskipun begitu, Sidney Sheldon berusaha mengajari kita apa arti mimpi dan bagaimana impian harus selalu diperjuangkan.
Prev: Resensi buku DERRIDA

Tidak ada komentar:
Posting Komentar